PHINISI: DARI SENI HINGGA BUDAYA
Muhammad Alif Alim Arifki | @alifalim
Kayu sebagai bahan dasar dari pembuatan kapal phinisi mulai dari awal pekerjaan hingga akhir.
Pengerjaan Bangunan Kapal Phinisi dilakukan oleh masyarakat lokal Bulukumba yang sudah ahli dalam pembuatannya atau yang biasa kita kenal sebagai Panrita Lopi.
Keahlian dalam membuat kapal phinisi diwariskan secara turun temurun oleh para leluhur, hal tersebut menjadi suatu kebanggaan karena Kapal Phinisi telah dijadikan sebagai Armada Penghubung di Nusantara. Kapal tradisional Suku Bugis ini kerap digunakan para leluhur untuk mencari nafkah dengan berlayar hingga Eropa dan Afrika.
TANAH BERU
KAMPUNG PHINISI
Dalam pembuatan Kapal Phinisi diadakan beberapa upacara ritual, dengan tata cara tertentu yang telah diwarisi oleh para leluhur.
Salah satunya ritual annattara atau menyambung lunas sebagai simbol “pertemuan” antara ayah dan ibu sebagai terciptanya “janin” yang selanjutnya akan diproses menjadi “bayi” dalam bentuk kapal.
Doa yang diucapkan punggawa merupakan motivasi yang akan memberikan ketenangan dan harapan bagi pemilik kapal.
Salah satunya ritual annattara atau menyambung lunas sebagai simbol “pertemuan” antara ayah dan ibu sebagai terciptanya “janin” yang selanjutnya akan diproses menjadi “bayi” dalam bentuk kapal.
Doa yang diucapkan punggawa merupakan motivasi yang akan memberikan ketenangan dan harapan bagi pemilik kapal.
Pada saat proses pembuatannya tidak lupa peran seorang punggawa sebagai tokoh masyarakat yang menjaga kultur dalam pembuatan kapal phinisi.
Project Fotografi ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2022
